Disebut Jadi Pelaku Serangan Masjid Sufi, Ini Sosok ISIS di Sinai
Loading...
Lebih dari 300 orang terbunuh -di antaranya hampir 30 anak- dalam sebuah serangan ketika shalat Jumat (24/11/2017) di Masjid al-Rawdhah di kota Sinai, Bir al-Abed.
Hingga saat ini, belum ada yang mengklaim serangan. Sejumlah kelompok militan di Sinai seperti Jundul Islam dan Anshar telah menyatakan berlepas diri. Sementara itu aliansi ISIS di Sinai (Islamic State in North Sinai – ISNS), yang dituding di balik serangan belum mengeluarkan tanggapan apapun.
ISNS, kelompok pecahan Ansar Baitul Maqdis, telah terbukti keras dan tangguh menghadapi perlawanan militer Mesir dalam empat tahun terakhir. Analis anti-terorisme mengatakan perpecahan itu ideologis dan berhubungan dengan persaingan pribadi.
ISNS telah sering menunjukkan keberaniannya di Sinai, bahkan kadang-kadang mendirikan penghalang jalan di sekitar al-Arish, kota Mediterania di jantung kekerasan dan berjarak sekitar 40 kilometer dari al-Rawdhah.
Kelompok ini terlatih dan memiliki senjata yang baik. Pada suatu kesempatan, ISNS pernah menggunakan rudal untuk menyerang sebuah kapal patroli Mesir di lepas pantai. Kelompok ini juga memiliki keahlian dalam membangun alat peledak improvisasi IED, yang telah memakan korban beberapa patroli keamanan Mesir.
Dan pada tahun 2015, kelompok ini diklaim telah menyelundupkan bom ke dalam minuman soda di sebuah pesawat Rusia yang meledak tak lama setelah meninggalkan Sharm el-Sheikh di Sinai selatan.
Sifat serangan pada hari Jumat, diidentifikasi menggunakan kombinasi serangan bom, penyergapan dan mobil yang menjadi ciri khas militan ISNS. Pemerintah Mesir berjanji akan membalas serangan dengan menggunakan kekuatan maksimal dalam sebuah pernyataan singkat.
Kekuatan bertahan ISNS dan kemampuannya yang berkembang juga menyangkut Israel. Kelompok tersebut telah melakukan beberapa serangan perbatasan. Beberapa elemen ISIS juga telah ditahan oleh Hamas di Gaza, setelah menyeberang dari Sinai.
Serangan yang menargetkan masjid Tarekat Sufi Al-Jaririyah Al-Ahamadiyah oleh kelompok militan lain di luar ISNS -yang diketahui berafiliasi dengan Al-Qaidah- menyatakan penolakan atas serangan tersebut. Mereka menyatakan bahwa serangan yang menargetkan masjid adalah sebuah larangan.
loading...
loading...