Astagfirullah, Jakarta Peringkat 2 Penyebaran Penyakit Laknat AIDS di Indonesia
Loading...
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI merilis data penyebaran virus HIV di Indonesia. Yang paling mengejutkan adalah, Ibu Kota Jakarta masuk dalam peringkat nomor dua se-Indonesia dalam penyebaran virus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Koesmedi memaparkan bahwa angka tersebut didapatkan dari hasil survei mulai dari tahun 2009 hingga Triwulan I tahun 2017.
“Sampai Triwulan I 2017 ada 46.758 dengan angka AIDS, artinya AIDS itu HIV yang sudah masuk dalam proses AIDS itu ada 8.769,” ujar Koesmedi saat rilis pengungkapan kasus penyebaran konten pornografi sesama jenis di Rumah Sakit (RS) Polri, Jakarta Timur, Jumat (3/11).
Menurut Koesmedi, dalam era belakangan ini terdapat pergeseran pola dalam penyebaran virus mematikan tersebut. Pasalnya, sebelum tahun 2009 pengidap penyakit HIV/AIDS banyak didominasi akibat penyalahgunaan pemakaian jarum suntik.
Koesmedi mengungkapkan, era milenial kini, pengidap penyakit itu didominasi dari hasil berhubungan badan atau seksual. Bahkan, kata dia penyakit itu paling tinggi terpapar kepada laki-laki yang penyuka sesama jenis.
“Belakangan ini peningkatan kasus HIV ataupun AIDS tertinggi adalah kelompok seksual Gay atau LSL (laki laki suka laki laki), lebih tinggi. Kalau perempuan karena lebih tertutup jadi tidak menular kalau laki pasti tinggi sekali angka itu,” paparnya.
Dalam penyebaran virus ini, Koesmedi mencontohkan dari kasus pengungkapan kaum sesama pria di Atlantis Gym ‘The Wild One’ di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada bulan Mei 2017 silam.
Kata dia, dari sepuluh orang yang dibawa ke Dinkes DKI setidaknya ada delapan orang yang dinyatakan positif mengidap penyakit HIV/AIDS. “Jadi angka itu betul saat ini sedang tinggi-tingginya,” ucapnya.
Untuk menekan angka penyebaran virus HIV/AIDS, Koesmedi mengimbau kepada seluruh masyarakat yang merasa memiliki risiko mengidap penyakit yang belum ditemukan obatnya itu untuk berkonsultasi ke Dinkes DKI.
Dinkes DKI sendiri saat ini terdapat 44 Puskesmas dan 48 Rumah Sakit di Jakarta yang bisa melakukan pemeriksaan terhadap virus berbahaya itu. Salah satunya, kata dia di RS Polri, Kramat Jati.
Koesmedi juga meningatkan kepada seluruh masyarakat khususnya kawula muda saat ini, untuk tidak takut periksa dan jangan mencoba hubungan seksual yang tidak sesuai atau sembarangan.
“Jangan khawatir karena itu identitas semua akan ditutup dan pengobatan gratis. Adapun pengobatan ARP terhadap HIV itu sudah sangat baik jadi bisa menekan orang, menyembuhkan tidak, tapi bisa menekan sampai kembali pada kondisi sehat kembali,” tutup dia
loading...
loading...