Prabowo: Kondisi Bangsa Sedang Lemah
Loading...
Prabowo: Kondisi Bangsa Sedang Lemah
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan soal nasionalisme abad ke-21. Dia kemudian menyebut Indonesia sedang dalam kondisi lemah.
"Nasionlisme berarti kita bicara penyelenggaraan suatu negara, suku bangsa. Ada pemerintahan untuk menjalankan negara tersebut. Ada kepiawaian untuk melakukan urusan-urusan pemerintahan," kata Prabowo dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy di The Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017).
Dalam sesi yang dihadiri Prabowo, ada pula Ketua MPR yang juga Ketum PAN Zulkifli Hasan. Sesi ini dimoderatori pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal.
Dalam pidatonya, Prabowo blak-blakannya menyebut negara dalam kondisi lemah. Hal itu mau tidak mau diakui.
"Kondisi bangsa kita sedang lemah. Menurut pendapat saya harus kita akui kelemahan kita. Tolok ukur pendidikan. Menurut studi negara internasional, Indonesia urutan 65 dari 72 negara yang disurvei. Dari bidang Matematika, Indonesia ranking 36 dari 49. Kita kalah dari Bahrain, Taiwan, bahkan Korea Selatan," ungkap Prabowo
Dia kemudian berkata soal kondisi anak di DKI Jakarta yang ternyata 1/3 nya masih mengalami kurang gizi. Ynag lebih mengenakan, di Nusa Tenggara Timur (NTT) perbandingannya bahkan 2/3.
"Apa itu kurang gizi? Itu berarti kurang protein, artinya anak di bawah 5 tahun perkembangan sel otak, sel otot akan berkurang. Jadi kita menuju kekalahan. Pantas sepak bola kita kalah terus. Menurutnya Kita jadi kuli saja kalah. Nggak usah insinyur," sindirnya.
Akhirnya dia mengatakan, arti nasionalisme untuk abad 21 ini sebenarnya sederhana. Cukup dengan jujur mengakui kekurangan dan berusaha memperbaikinya.
"Di semua sekolah militer, ada satu adagium, dari Thucydides: The strong will do what they can, the weak suffer what they must. Artinya tidak ada harapan untuk bangsa yang lemah. Kita akan kehilangan masa depan kita," tegas Prabowo. [dtk]
loading...
loading...