Sejarah Akan Mencatat Ada Mental Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Bermental Kerdil
Loading...
Sejarah Akan Mencatat Ada Mental Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Bermental Kerdil
Opini Bangsa - Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menyayangkan sikap membangkangnya Setya Novanto (SN) pada proses penegakan hukum yang sedang dilakukan KPK dalam kasus dugaan Tipikor proyek pembuatan e-KTP.
Hal itu menanggapi upaya KPK yang akan melakukan penangkapan terhadap Novanto di kediaman pribadinya, semalam tidak membuahkan hasil, lantaran yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya.
Selain itu, sebelum dilakukan penangkapan atau jemput paksa, setidaknya Novanto yang bersatatus tersangka mangkir dari panggilan institusi anti rasuah tersebut.
“Dan ternyata kita pun sekali lagi menyaksikan betapa pembangkangnya SN. Didatangi KPK ke rumahnya, SN malah tidak ada di tempat, raib entah di mana,” kata Doli saat dihubungi awak media, di Jakarta, Kamis (16/11).
Sikap Novanto itu, sambung Doli tentunya akan tercatat dalam sejarah perjalanan penegakan hukum bangsa ini, bahwa ada seorang level pimpinan lembaga tinggi negara dan pimpinan partai politik besar memiliki jiwa yang kerdil.
“Saya kira ini tragedi buat bangsa Indonesia, seseorang yang sudah sampai pada level pimpinan lembaga tinggi negara dan salah satu partai politik terbesar, ternyata masih memiliki jiwa yang kerdil dan picik,” papar dia.
“Kesadaran berbangsanya sangat rendah, sangat berorientasi pribadi dan tak bertanggung jawab,” sebut Doli lagi.
Oleh karena itu, ia menyarankan dimanapun keberadaan Novanto supaya segera menyerahkan diri kepada KPK untuk kemudian mempermudah proses penegakan hukum yang tengah berjalan.
“Bersama ini kami ingin sampaikan kepada SN untuk segera menyerahkan diri. Kepada siapa saja pendukungnya, termasuk keluarga, juga kepada pimpinan DPP Partai Golkar yang selama ini sangat dekat dengannya, segeralah beritahu dan sadarkan SN, demi kepentingan bangsa, negara, termasuk untuk kepentingan diri dan keluarganya,” pungkas dia. [opinibangsa.info / akt]
loading...
loading...