Pesan untuk Ahoker: Hentikan Dendam! Kalau tidak, Akan Ada Boikot di Sana-Sini
Loading...
Aksi konyol komposer Ananda Sukarlan yang walk out (WO) saat Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan pidato di HUT ke-90 Kolese Kanisius (11/11) berbuntut panjang.
Kemarahan umat tak terbendung, apalagi aksi WO Ananda didukung sejumlah alumni Kanisius. Salah satunya adalah Derianto Kusuma, yang juga pendiri layanan aplikasi pemesanan tiket Traveloka. Gerakan uninstall aplikasi Traveloka pun tidak terbendung.
Netizen menggalang ajakan dengan hastag atau tagar #Uninstall #Traveloka juga Boycott Traveloka.
Terkait aksi besar-besaran boikot Traveloka, aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya mengingatkan agar pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melupakan masalalu dan harus segera bangkit dan bekerja seperti biasa.
“Temen-temen ‘Ahok’, harus segera bangkit dan bekerja seperti biasa. Lupakan semua masalah masalalu. Karena kalau dendam kalian gak segera kauhentikan, Umat Islam seluruh Indonesia akan trauma punya teman sebangsa kalian. Boikot sana-sini, baru tau rasa lho. Serius neh,” tulis Mustofa di akun Twitter @NetizenTofa.
Praktisi hukum Johan Khan turut menggalang aksi uninstall aplikasi Traveloka. “Dear @traveloka, hak Anda untuk menyalami atau bahkan mendukung aksi WO dari Gubernur DKI, tetapi hak saya juga untuk UNINSTALL Anda dari ponsel dan kehidupan saya,” tegas Jonan di akun @CepJohan.
Sebelumnya, Pemuda Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan pernyataan sikap soal penghinaan yang dilakukan Ananda Sukarlan kepada Anies Baswedan.
Pemuda Muhammadiyah DKI menilai aksi WO yang dilakukan oleh Ananda Sukarlan dan bos Traveloka Derianto Kusuma kepada Anies Baswedan adalah sikap intoleran.
Pemuda Muhammadiyah juga mengeluarkan pernyataan sikap memboikot Traveloka karena dukungan pemiliknya, Derianto Kusuma terhadap sikap pianis Ananda Sukarlan yang WO saat Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memberikan sambutan dalam Acara Ulang Tahun ke 90 Kolese Kanisius di Jakarta. Derianto melakukan WO mengikuti sikap Pianis Ananda Sukarlan.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta Syahrul Hasan mengatakan, aksi WO yang di lakukan oleh Ananda Sukarlan dan beberapa orang lainnya menggambarkan sikap intoleran dan miskin akhlak sebagai tuan rumah dalam menerima tamu. Dimana kehadiran Anies Baswedan sebagai tamu adalah atas permintaan resmi dari tuan rumah itu sendiri.
"Aksi walkout Ananda Sukarlan yang menuduh Anies Baswedan meraih kursi gubernur tidak sesuai nilai-nilai Kanisius adalah jauh panggang dari api," kata Syahrul seperti dikutip republika (14/11).
loading...
loading...