Penasaran Tentang Islam, Perwakilan Belanda Lakukan Kunjungan Ke Masjid Sunda Kelapa
Loading...
Penasaran Tentang Islam, Perwakilan Belanda Lakukan Kunjungan Ke Masjid Sunda Kelapa
Opini Bangsa - Pemerintah Belanda dan Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia bersilaturrahim dengan para pengurus Masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017). Mereka ingin tahu tentang ajaran Islam dan rutinitas yang ada di Masjid tersebut. Tujuan dari kunjungan itu adalah untuk mendapatkan gambaran Islam moderat di Indonesia.
Setidaknya, ada empat perwakilan Pemerintah Belanda yang datang, yaitu Wakil Menteri Luar Negeri Belanda, Andre Haspels, Dubes Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol, Kepala Bidang Politik Kedutaan Brlanda Roel Van der Veen, dan Kepala Seksi Indonesia Kemenlu Belanda Hanjo de Kuiper. Mereka berdialog dengan Wakil Ketua Dewan Pengurus Masjid Sunda Kelapa (MASK) Fuad Bawazier, Ketua Bidang Dakwah, dan Ibadah MASK KH Nur Alam Bakhtir, serta jajaran Dewan Pengurus MASK lainnya.
“Kami berterima kasih pada para pengurus masjid sunda kelapa yg telah menyambut kami dengan hangat dan terbuka,” ujar Andre Haspels di awal dialog seperti dikutip dari Republika.
Dalam dialog tersebut, Andre menyampaikan persepsinya tentang Islam, khususnya tentang masih adanya kelompok militan atau radikal dalam Islam. Ia juga bertanya tentang korelasi antara Islam dan politik di Indonesia dan juga beberapa program di Masjid Sunda Kelapa.
Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Dakwah dan Ibadah MASK KH Nur Alam Bakhtir mejelaskan, bahwa selama ini Islam moderat telah dipromosikan oleh dua ormas Islam terbesar di Indonesia, yaitu NU dan Muhammadiyah. Salah satu cara untuk menyikapi adanya kelompok radikal yang jumlahnya tidak banyak itu, menurut dia, yaitu dengan cara mengedepankan dialog.
“Untuk menghilangkan rafikalisme tidak mungkin. Tapi, untuk meminimalisasi radikalisme, pertama saya kira dialog,” katanya.
Untuk membendung radikalisme, menurut dia, Dewan Masjid Sunda Kelapa juga selalu menyeleksi para dai yang akan menyampaikan ceramahnya, sehingga umat Islam tidak terpengaruh dengan ajaran radikalisme.
“Keislaman Masjid Sunda Kelapa moderat, tawasut. Karena itu seluruh ceramah ada seleksi yang ketat yang jargonnya adalah rahmatal lil alamin,” jelasnya.
Wakil Ketua Dewan Pengurus MASK, Fuad Bawazier menjelaskan, bahwa Masjid Sunda Kelapa terbuka bagi siapapun, sehingga masjid ini banyak menyelenggarakan kegiatan keislaman. Tidak hanya itu, masjid ini bahkan juga menggarap bidang pendidikan dan menyediakan fasilitas kesehatan untuk membantu umat Islam yang kurang mampu.
“Fungsi masjid ini juga terbuka untuks semua orang dan banyak kegiatan untuk anak-anak ataupun ibu-ibu,” kata Mantan Menteri Keuangan RI ini.
Dialog tersebut berjalan dengan santai, namun tidak mengurangi bobot makna di dalamnya. Dewan Pengurus Masjid Sunda Kelapa memberikan sebuah kenang-kenangan Alquran kepada Andre sesaat sebelum perwakilan Belanda itu pamitan. [opinibangsa.info / ipc]
loading...
loading...