Mutasi Kapolda Besar-besaran Dilakukan Desember, untuk Amankan Pilkada
Loading...
Mutasi di tubuh Polri pada Jumat kemarin (17/11), menggeser 113 perwira menengah (pamen) dan perwira tinggi (pati). Dari jumlah tersebut, ada tiga Kapolda dan dua Wakapolda yang dimutasi.
Tiga Kapolda yang dimutasi berdasarkan ST/2750/XI/2017 tertanggal 16 November 2017 adalah, Kepulaun Riau (Kepri), Kalimantan Barat (Kalbar) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S. Pane mutasi kali ini tidak ada yang luar biasa.
Meski demikian, IPW memperkirakan mutasi menyambut Pilkada Serentak 2018 paling cepat dilakukan pada pertengahan Desember 2017. Mutasi pertengahan Desember itu diperkirakan berlanjut hingga awal 2018.
“Tujuannya, untuk mengantisipasi dinamika pilkada dan mengantisipasi adanya 10 perwira polri yang akan ikut Pilkada,” paparnya.
Sedangkan mutasi Jumat kemarin, tidak ada yang istimewa dan datar saja.
Meski mutasi kemarin terkesan biasa saja, namun tetap ada yag menarik. Antara lain mutasi yang terjadi di Kepri. Dimana Kapolda dan Wakapoldanya diganti serentak.
Hal ini, kata Neta, menjadi tanda tanya karena Kapoldanya digeser dan tidak mendapat posisi strategis.
Selain itu, Brigjen Yan Fitri yang sebelumnya pernah menjabat Wakapolda Kepri, kembali ditugaskan untuk jabatan serupa. Sementara Kalitbang Polri yang sudah hampir lima tahun terkunci karirnya, akhirnya dikeluarkan dari dalam kotak dan mendapat posisi baru.
Mutasi Jumat kemarin juga memberi kesempatan kepada beberapa perwira untuk mendapat job jenderal. Seperti Kapolresta Surabaya Kombes M. Iqbal dipercaya menjadi Karopenum Div Humas Polri dengan pangkat Brigjen.
“Sejumlah perwira yang selama ini bertugas di lembaga pendidikan juga mendapat kesempatan untuk berkiprah di tempat lain. Selebihnya, hanya mutasi biasa yang kurang menarik untuk dicermati,” demikian Neta. [suaramadani.com/ps]
loading...
loading...