“Kapolri: Anggota KKB Papua Berfisik Tangguh, Densus 88 Dilatih Lumpuhkan Teroris Abal-abal?”
Loading...
Penyanderaan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua tak kunjung bisa dituntaskan aparat kepolisian. Belakangan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui bahwa anggota KKB di Papua menguasai medan dan memiliki kekuatan fisik tangguh.
Pernyataan Kapolri itu memunculkan pesimisme, penyanderaan di Papua bisa diatasi Kepolisian. Pengamat sosial yang juga penulis senior Iwan Januar menyoal pernyataan Kapolri tersebut.
“Bapak lihat lampu merah di sana? Lambaikan tangan kalau sudah tak kuat. Berarti selama ini Polri dan Densus dilatih apa? Untuk lumpuhkan teroris abal-abal kah? Kalau ke Poso kuat harusnya ke Papua juga kuat,” tulis Iwan di akun Twitter @iwanjanuarcom meretweet tulisan bertajuk “Kapolri: Anggota KKB Papua Punya Fisik Tangguh”.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui anggota KKB di Papua menguasai medan dan memiliki kekuatan fisik tangguh. "Mereka menguasai medan, fisik mereka terbiasa di ketinggian juga. Itu ketinggian kan hampir 2.000 mdpl mungkin, cukup berat di sana," kata Tito seperti dikutip republika (16/11).
Dalam usaha untuk mengakhiri penyanderaan tersebut, Tito mengungkapkan, Satgas gabungan Polri-TNI berusaha sekuat tenaga untuk melakukan langkah persuasif. Diupayakan agar penyanderaan dapat berakhir tanpa ada korban dari pihak manapun.
Meskipun demikian, Polri akan melakukan tindakan tegas jika segala langkah persuasif tidak berhasil. "Kalau cara persuasif tidak bisa dilakukan dan buntu, maka tidak mungkin akan kami diamkan. Negara tidak boleh kalah," tegas Tito.
Sebanyak 1.300 orang warga sipil dijadikan sandera oleh KKB di sekitar Kampung Kimbely dan Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Hingga saat ini polisi telah menetapkan 21 anggota KKB masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua. Mereka diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror di Tembagapura, Mimika. [ito]
loading...
loading...