PKS: Tommy Soeharto Harus Kerja Keras Jadi Bakal Capres
Loading...
PKS: Tommy Soeharto Harus Kerja Keras Jadi Bakal Capres
Partai Berkarya bermanuver siap mengusung Tommy Soeharto sebagai calon presiden alternatif di Pemilu 2019. Manuver ini direspons berbagai kalangan termasuk partai politik lainnya seperti Partai Keadilan Sejahtera.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menanggapi Partai Berkarya yang ingin mengusung Tommy Soeharto sebagai calon presiden alternatif. Ia menyatakan semua partai yang berhak ikut pemilu boleh mencalonkan.
"Kita juga menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang presidential threshold (ambang batas calon presiden) apakah dikabulkan MK atau tidak," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2017.
Ia menjelaskan, kalau MK mengabulkan uji materi ambang batas pencalonan presiden nol persen, maka Tommy bisa dicalonkan Partai Berkarya. Namun, bila MK setuju dengan ambang batas capres 20 persen, Partai Berkarya harus kerja keras membangun koalisi.
"Pak Tommy tetap boleh tapi harus mendapatkan dukungan dari koalisi partai-partai yang memungkinkan 20 persen. Ini tentu kerja keras beliau harus dilakukan, karena Partai Berkarya ini sama sekali baru. Jadi welcome saja," kata Hidayat.
Menurutnya, semua bakal calon presiden misalnya Rhoma Irama ataupun Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terbuka kemungkinan bila memenuhi persyaratan yang diperlukan. "Kami sendiri sejak dari awal setuju nol persen," kata Hidayat.
Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Berkarya, Badarudin Andi Picunang, mengatakan partainya hadir untuk mengakomodir masyarakat yang masih merindukan Presiden ke-2 Soeharto. Kekuatan ini yang akan menjadi salah satu pendukung Partai Berkarya.
"Kami menargetkan mempunyai anggota legislatif di setiap daerah pemilihan," kata Andi.
Terkait siapa calon presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2019, Andi mengatakan Partai Berkarya akan menjadi alternatif. Baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden.
"Sesuai arahan Ketua Dewan Pembina, Pak Tommy, kami mendukung pemerintah yang konstitusional. Kami mencoba mendukung Pak Tommy sebagai alternatif," ujarnya. [vv]
loading...
loading...