Peneliti LIPI: Seperti Jakarta, Indonesia juga Ingin Punya Presiden Baru
Loading...
Rakyat Indonesia sepertinya jengah dengan kondisi perpolitikan dalam negeri yang terkesan kerap dipenuhi isu-isu yang membuat gaduh. Buktinya, gaya kepemimpinan 'gaduh' yang diperlihatkan Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu lalu, terbukti tak disukai masyarakat.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro berpendapat, Pilkada DKI Jakarta lalu berpotensi menjadi cerminan pada Pilpres 2019 mendatang.
"Di DKI, ternyata kepengin (pemimpin) yang baru. Nah, Indonesia ini kelihatannya juga menginginkan munculnya pemimpin (baru)," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Soal siapa sosok yang mampu menyaingi Joko Widodo, Siti tak mau menyebut nama. Ia hanya menjabarkan beberapa kriteria.
"Cacat integritas intinya. Kalau sudah pernah maling, pernah nyuri, korupsi, melanggar etika, melanggar norma, itu sudah pasti dicoreng," jelasnya.
Namun demikian, dia berharap agar ada sosok-sosok lain muncul selain yang selama ini berkutat seperti Prabowo Subianto.
"Hal ini agar rakyat punya pilihan lain dalam memberikan sosok calon pemimpinnya," tambah Siti.
Menurut Siti, saat ini 'penantang' harus jago mencari celah untuk mengalahkan Jokowi. Jika penantang jeli menangkap apa yang diabaikan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, serta mampu meyakinkan publik bahwa kepemimpinannya lebih baik dari Jokowi, bukan tak mungkin hasil Pilpres 2019 sama seperti Pilkada DKI Jakarta.
"Nah, hasil evaluasinya tadi kan akan menimbulkan resistensi atau tidak di publik? Menimbulkan preferensi baru atau tidak? Tergantung itu semua," pungkasnya.
loading...
loading...