Menhub Budi KS Urusi Radikalisme di Kampus, Pemikir Islam: Offside! Ini Sangat Aneh
Tindakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang meminta pengelola kampus berbasis Islam untuk mengawasi mahasiswa belajar agama dari gerakan radikal, telah melampaui kewenangannya sebagai Menhub.
Penegasan itu disampaikan pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada intelijen (30/10). "Bukan bagian kerjaan Menhub untuk mengurusi masalah radikalisme. Ini sangat aneh, urusi perhubungan tetapi membahas radikalisme," tegas Ibnu Masduki.
Menurut Ibnu Masduki, seharusnya Menhub mengurusi masalah transportasi perhubungan yang banyak bermasalah. "Budi Karya offside! Ini bukan urusannya, dia urusi," kata Ibnu Masduki.
Loading...
Ibnu Masduki meminta Budi Karya Sumadi berbicara berdasarkan kapasitasnya sebagai Menhub saat berbicara di depan mahasiswa. "Ungkap saja prestasi membangun bandara, maupun memperbaiki jalan. Budi juga harus memotivasi mahasiswa dalam membangun bangsa Indonesia," beber Ibnu Masduki.
Soal radikalisme, Ibnu Masduki menilai, tafsir tunggal tentang radikalisme dari P{emerintah sangat berbahaya karena bisa menyasar kalangan Islam. "Padahal kelompok radikal bisa dari kalangan agama lain," pungkas Ibnu Masduki.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta rektor dan pengelola kampus berbasis Islam memperhatikan aktivitas mahasiswanya di masjid-masjid dan asrama mahasiswa. Tujuannya agar mahasiswa tidak rentan terkena virus radikalisme.
“Juga (diperhatikan) tempat kos untuk dilihat sejauh mana adik-adik kita belajar agama,” kata Budi Karya seusai orasi dan kuliah akbar di hadapan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Palembang (28/10). [ito]
loading...
loading...