Jokowi dan Megawati Lakukan Pertemuan Tertutup Selama Tiga Jam, Ada Apa?
Loading...
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengadakan pertemuan tertutup selama tiga jam di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu sore.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang ikut menyaksikan pertemuan itu melalui keterangan tertulis menyampaikan, pertemuan tersebut berlangsung santai, diselingi makan malam masakan Megawati dengan menu kegemaran Bung Karno. Namun pertemuan itu berlangsung tertutup untuk pers.
"Pertemuan memang mendadak dan sebagaimana kebiasaan Ibu Megawati, beliau menyiapkan menu makanan spesial buat Pak Jokowi. Makanan tersebut dimasak sendiri oleh Ibu Megawati," kata Hasto Kristiyanto seperti disampaikan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu malam.
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 5 sore ini, lanjut Hasto, berlangsung santai dan penuh canda. Namun beberapa kali, keduanya tampak serius ketika masuk dalam pembahasan yang menyangkut kepentingan bangsa dan negara.
Mengenai substansi pembicaraan Presiden Jokowi dengan Megawati, Hasto menolak untuk menjelaskannya karena merupakan pembicaraan empat mata.
"Secara berkala Ibu Megawati dan Pak Jokowi mengadakan pertemuan yang tentunya juga membahas dinamika politik nasional. Kebiasaan membahas berbagai persoalan bangsa diantara kedua tokoh tersebut telah dilakukan sejak Pak Jokowi menjabat Walikota Solo," papar Hasto.
Menurutnya, tahun 2014 lalu, sebelum Ketua Umum PDI Perjuangan itu memutuskan untuk mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden, juga dilakukan acara makan malam. Keakrabannya saat itu, kata Gasto, tidak jauh berbeda dengan malam ini.
Terkait kuliner yang dimasak dan disiapkan Megawati untuk Presiden Jokowi, kata Hasto, menunya benar-benar khas Indonesia seperti ayam goreng bumbu lajak, sayur lodeh kesukaan Bung Karno, rendang ikan, ikan cue goreng, tempe goreng, dan bubur jagung.
"Pak Jokowi nampak lahap menikmati makan malam khas Ibu Mega. Sementara para pengawal dengan penuh nikmat merasakan nasi goreng pete Istana Batu Tulis yang dimasak oleh Pak Karim, pedagang nasi goreng turun temurun, yang sejak dulu menjadi kegemaran Bung Karno sejak dulu," tutur Hasto.
loading...
loading...