Elektabilitas 41,2 Persen, Siti Zuhro: Ini Alarm Bagi Jokowi
Loading...
Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyatakan bahwa hasil survei PolMark yang menyebutkan elektabilitas Jokowi tidak mencapai 50%, sebagai alarm bagi petahana yang santer dikabarkan akan maju lagi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis PolMark, Jokowi hanya memiliki elektabilitas sebesar 41,2 %. Menurut Zuhro, raihan tersebut terbilang rendah untuk petahana yang pada Pilpres 2014 lalu perolehan suaranya mencapai 54,9 % ini.
“Itu alarm dan ini artinya setiap Pemilu akan menjadi koreksi bagi pemerintahan yang ada. Dan koreksi ini yang akan memberikan peluang bagi calon lain untuk muncul,” jelas Zuhro dalam sebuah acara diskusi Laporan Survei Nasional Polmark Indonesia di Jakarta, Minggu (22/10).
Zuhro melanjutkan, memang sesuatu yang wajar di setiap rilis survei, Jokowi menjadi nama teratas. Akan tetapi, lanjut dia, elektabilitas yang menurun setelah masa pemilihan menjadikan indikasi banyaknya masyarakat pemilih yang menginginkan pemimpin baru.
“Menurut saya masyarakat Indonesia moody secara politik. Bahwa Pak Jokowi yang luar biasa di 2014 itu apakah akan luar biasa lagi di 2019, Pak Ara?” ujar Zuhro seraya bertanya kepada politikus PDIP, Maruarar Sirait yang juga hadir dalam diskusi tersebut.
Sebelumya, Indikator Politik Indonesia dalam rilis surveinya pada 11 Oktober lalu juga menyebutkan bahwa elektabilitas Jokowi hanya mencapai 47,3%. Sementara itu, elektabilitas Jokowi memiliki raihan yang lebih baik dalam survei versi CSIS, yang mencapai 50,9%.
Lebih lanjut, Zuhro juga menyatakan bahwa kondisi politik saat ini sangat jauh berbeda dengan pada saat Pilpres 2014 lalu. Turunnya elektabilitas Jokowi yang tergambarkan oleh survei PolMark ataupun CSIS dan Indikator, mencerminkan gambaran seutuhnya bahwa masyarakat menginginkan adanya sosok baru untuk memimpin Indonesia.
“Jadi masih jauh untuk ke sana (Pilpres 2019). Kalau Pak Jokowi memang on the top, menurut saya memang tidak mengherankan karena memang enggak ada calon lainnya kok,” tegasnya.
CEO PolMark Indonesia, Eep Saifulloh Fatah mengatakan pesaing terdekat Jokowi masih tempati Prabowo Subianto dengan tingkat elektabilitas 21,1 persen. Eep menjelaskan, dari tingkat elektabilitas Jokowi, baru hanya 26,6 persen yang mengaku mantap untuk memilih kembali Jokowi di tahun 2019 mendatang. Sedangkan Prabowo mengantongi kemantapan pemilih di angka 11,6 persen suara.
Survei Polmar dilakukan pada 9-20 September 2017 tersebut melibatkan 2.250 rsponden yang dilakukan pada WNI yang berdomisili di Indonesia. Metode survei menggunakan Mulitistage random sampling dengan margin of error +- 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
loading...
loading...