Imparsial: Mempersenjatai Polisi Berlebihan Berbahaya
Loading...
Imparsial menyoroti wacana Polantas dipersenjatai senjata tajam. LSM yang bergerak di bidang mengawasi dan menyelidiki pelanggaran HAM ini menilai bahwa Polantas yang keseharianya bersinggungan dengan masyarakat umum sehingga berbahaya jika diberi senjata.
“Adanya impor senjata ini, saya belum melihat arah Polri untuk menggunakan senjata secara berlebihan seperti Brimob, Gegana. Memang sangat berbahaya jika polisi di garis depan menggunakan senjata,” kata pengamat Imparsial, Nicollo Altar, saat berbincang dengan Kiblat.net di kantor Imparsial, Jakarta pada Rabu lalu (04/10).
Ia menegaskan bahwa Polisi hanya boleh menggunakan senjata berat jika bertemu dengan kelompok kriminal bersenjata. Selainnya, mereka hanya boleh menggunakan peluru karet.
“Sebaiknya memang ketika polisi mengunakan senjata ya paling maksimal peluru karet. Memang senjatanya berat, tapi isinya peluru karet,” ujarnya.
Akan tetapi, Nicollo mengatakan bahwa polisi bisa menggunakan senjata peluru tajam jika berhadapan dengan kelompok kriminal bersenjata.
Sebagaimana diketahui, Polri berencana mempersenjatai Polisi Lalu Lintas (Polantas) dengan senjata api. Menurut Kapolri Tito Karnavian, senjata tersebut digunakan untuk melawan teroris. Namun, wacana ini cukup dikritisi, karena dikhawatirkan justru menimbulkan korban masyarakat sipil. [kn]
loading...
loading...