Empat Fakta Ngerinya Senjata Impor Brimob
Loading...
Senjata impor yang sempat ditahan di Bandara Soekarno-Hatta kini telah “disita” TNI. Yang mengerikan, ada empat fakta senjata dan amunisi yang diimpor itu, sebagaimana dibeberkan oleh TNI.
Pertama, granatnya bisa meledak tanpa benturan. Granat bisa meledak sendiri tanpa benturan setelah 14-19 detik lepas dari laras.
Kedua, setelah meledak kemudian menimbulkan pecahan-pecahan. Lubang-lubang kecil yang melukai maupun mematikan.
Ketiga, amunisi itu bukan sekedar memiliki efek kejut seperti yang disampaikan Divisi Humas Polri, namun merupakan amunisi yang bisa mematikan. Keempat, TNI tidak memiliki senjata dan amunisi canggih itu.
"Ini luar biasa. TNI saja tidak punya senjata seperti itu," tandas Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto, Selasa (10/10/2017).
Ia menjelaskan amunisi yang dibeli Polri untuk Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter tersebut merupakan peluru tajam dan mematikan.
Keterangan Wuryanto menguatkan pernyataan Menko Polhukan Wiranto yang menyebut bahwa amunisi itu termasuk peluru tajam. Hal itu sekaligus meluruskan informasi dari Divisi Humas Polri menyebut amunisi tersebut hanya berdampak kejut.
Seperti ramai diberitakan, kargo senjata berisi 280 pucuk senjata Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (29/9/2017) lalu, pukul 23:30 WIB. tiba dengan pesawat Maskapai Ukraine Air Alliance dengan nomor penerbangan UKL 4024, Jumat 29 September 2017, pukul 23.30. Selain itu juga ada amunisi sebanyak 70 boks, yang berisi 5.932 butir. [tn]
loading...
loading...