Di Markas PBB Tito Bicara Terorisme Hingga penyelesaian konflik Warga Muslim
Loading...
Strategi melawan jaringan terorisme global lebih kepada pendekatan yang lunak atau soft approach dan tidak melulu mengandalkan pendekatan keras atau hard approach.
Begitu pemaparan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menjadi pembicara diskusi panel di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.
Menurut Tito dalam pendekatan lunak, ada lima langkah yang bisa ditempuh seperti kontra radikalisasi, deradikalisasi, kontra ideologi. Kemudian menetralisir saluran dan menetralisir situasi yang mendukung penyebaran paham radikal.
Tito juga menyampaikan belakangan ini adanya penurunan kualitas dan jumlah serangan teror yang terjadi di Indonesia. Terorisme global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan penggunaan senjata.
"Pentingnya konsep strategi soft approach dalam menghadapi kelompok terorisme. Tidak hanya mengandalkan hard approach," ujar Tito dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (31/10) malam.
Lebih lanjut dalam diskusi yang dihadiri 52 perwakilan negara tersebut, Tito juga mengingatkan agar PBB bisa mengambil peran mengenai perlunya menjaga perdamaian dunia khususnya di negara-negara Islam.
Menurut Tito, PBB perlu memprioritaskan penyelesaian konflik terkait warga muslim karena ideologi radikal akan berkembang aktif dan mendapat panggung jika terjadi konflik tersebut.
Selain mengikuti diskusi panel, Tito juga menyempatkan diri untuk melakukan pembicaraan dengan USG Dept. Field Support Mr Atul Khare untuk membicarakan kelanjutan pengiriman pasukan Polri untuk misi perdamaian dunia.
Tito juga bertemu dengan USG UNOCT Mr Vladimir Voronkov guna sharing informasi tentang penanganan terorisme global. [suaramadani.com/rm]
loading...
loading...