BPK Audit TNI, Pengamat: Ada Upaya Politis Sudutkan TNI via LSM dan Media Massa Pro Asing?
Loading...
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan melakukan audit terhadap lembaga pertahanan negara. Audit BPK ini bisa dipandang sebagai upaya politik, mengingat audit ini muncul setelah ada polemik impor senjata oleh Polri.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (13/10). "Audit BPK terhadap TNI setelah ada polemik impor senjata Polri itu sangat politis. Ini upaya sudutkan TNI?" tanya Muslim Arbi.
Menurut Muslim, seharusnya audit BPK dilakukan sebelum ada polemik impor senjata. "Kalau mau jujur, BPK juga harus audit Polri termasuk berbagai pengadaan di lingkungan Korps Bhayangkara itu," beber Muslim.
Muslim menegaskan, semua tentu mendukung audit BPK untuk menjadikan semua lembaga negara baik dalam bidang keuangan. "Bisa dicurigai ada muatan politis, bila audit itu bersamaan dengan adanya polemik impor senjata Polri," jelas Muslim.
Selain itu, Muslim khawatir, setelah ada audit BPK terhadap TNI, LSM maupun media akan terus menyoroti lembaga negara yang dipimpin Jenderal Gatot Nurmantyo itu. "Biasanya menyudutkan TNI melalui LSM dan didukung beberapa media yang punya afiliasi dengan asing," pungkas Muslim.
BPK akan mulai melakukan audit terhadap pembelian alutsista TNI, dari 2007 sampai 2017. Kabarnya, proses audit tersebut bukan atas permintaan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Orang boleh saja meminta audit dalam hal ini Panglima TNI. Tapi jenis pemeriksaan yang kita tentukan," ujar anggota BPK Agung Firman Sampurna (12/10).[gel]
loading...
loading...