Mata Mami, Setelah Tiga Tahun Aku Mualaf dan tak Pulang ke Rumah
Loading...
Mata Mami, Setelah Tiga Tahun Aku Mualaf dan tak Pulang ke Rumah
Opini Bangsa - Di Hari Ibu, Steven Indra Wibowo memiliki kenangan khusus saat dirinya baru pertama kali memutuskan pindah ke agama Islam. Ingat tentang drama pengusiran dari rumah.
"Masih inget saya waktu diusir dan mendapat sikap permusuhan yang luar biasa saat saya masuk Islam," kata Steven pada Jumat (22/12/2017)
Ia keluar rumah dan tiga tahun kemudian kembali saat dirinya harus balik ke Jakarta dan persiapan umrah, dan mampirlah ia ke rumah orang tuanya, saat itu di Muara Karang.
"Rencananya meminta maaf dan ternyata mami yang pertama lari dan memelukku, betapa dia sedih 3 tahun tidak ada kabar dari saya, dan saat itu saya belajar Islam tidak membedakan apa agama orang tua kita dan kita harus tunduk kepada ibu dan bapak kita," ungkapnya.
Saat itu dirinya meminta maaf ke mami dan mami berkata 'Nggak ada yang harus dimaafkan, anak mami sudah pulang'. "Saat itu mami belikan makanan untuk saya makan dan dia sengaja keliling Muara Karang sampai Pluit mencari makanan halal buat saya makan. Maasya Allah, hal yang sampai sekarang kalau saya ingat itu membuat saya sedih dan bahagia, momen pertama kali mami menerima saya sebagai seorang muslim dan mendukung saya," ungkap pendiri Mualaf Center Indonesia itu.
Selanjutnya, tutur Steven, setiap Ramadhan kalau ia menginap di rumah mami, maka sahur dan buka puasa pasti penuh meja makan dengan hidangan halal yang mami dibelikan sendiri dan sampai peralatan makan pun ia pisahkan dari peralatan makan di rumahnya.
"Ini bentuk penghargaan mami atas Islam yang sudah saya anut, sampai saat ini pun mami kalau lagi jalan bareng sering nanyain 'Ven.. lu dah sholat?' Walau bukan jam sholat karena beliau nggak tahu jam sholat, karena diseluruh keluarga, hanya saya yang muslim," ungkapnya mengenang.
Baginya, setiap hari adalah Hari Ibu. "Ini cerita saya dengan mami saya, setiap anak pasti punya cerita sendiri. Semoga bermanfaat sepenggal cerita di atas, dan mohon maaf jika tidak berkenan," pungkasnya. [opini-bangsa.com / bdn]
loading...
loading...