Tim Gabungan TNI-Polri Evakuasi Ratusan Warga Tembagapura
Tim gabungan dari TNI dan Polri telah melakukan evakuasi terhadap ratusan warga di Tembagapura. Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, operasi ini juga dihadiri oleh Kapolda Papua, Asops Kapoĺri dan Pangdam XVII/Cendrawasih.
“Pukul 11.00 WIT, Kapolda Papua bersama Asops Kapoĺri, Pangdam XVII/Cen dan beberapa sudah sampai di Kembeli Banti dan bertemu dengan warga. dan selanjutnya melakukan proses evakuasi para warga ke Tembagapura,” katanya kepada Kiblat.net melalui keterangan tertulis pada Jumat (17/11/2017).
Ia juga menjelaskan bahwa rombongan pertama yang sudah dievakuasi ke Tembagapura telah berhasil sampai dan masih terus dilakukan evakuasi secara bertahap. Sedangkan masyarakat yang lahir dan besar di Kimbeli, Longsoran, tidak mau dibawa ke Mimika.
Loading...
“Namun mereka meminta perlindungan dari satgas terpadu untuk tetap di kampung tersebut sampai situasi kembali aman dan kondusif. Ada beberapa warga asli Papua ikut ke Mimika karena keluarganya berada di Mimika,” ucapnya.
Ahmad juga mengatakan bahwa jumlah masyarakat yang berhasil dievakuasi 344 orang. Dari Kampung Kimbeli, laki-laki sebanyak 104 orang, perempuan sebanyak 32 orang dan anak-anak 14 orang.
“Dari Kampung Longsoran, laki-laki sebanyak 153 orang, perempuan sebanyak 31 dan anak-anak 10 orang,” ujarnya.
Saat ini, tim gabungan juga melakukan penjagaan di dua desa tersebut. Sebab, banyak warga asli yang tidak mau untuk dievakuasi.
“Ada hampir seribuan yang tidak mau pergi ke Mimika. Dan dalam pengawasan petugas,” tukasnya.
Sebelumnya pada Kamis (09/11/2017) lalu, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dilaporkan mengisolasi ribuan warga yang tinggal di sekitar Kimberly hingga Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika.
“Saat ini di Kampung Kimbeli terdapat sekitar 300 warga masyarakat pendatang yang sebelumnya bekerja sebagai pendulang emas dan pedagang dilarang bepergian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Di Kampung Banti yang berdekatan dengan Kampung Kimbely, terdapat sekitar 1.000 orang asli Papua yang juga dilarang bepergian oleh KKB,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.
Ahmad juga mengatakan bahwa jumlah masyarakat yang berhasil dievakuasi 344 orang. Dari Kampung Kimbeli, laki-laki sebanyak 104 orang, perempuan sebanyak 32 orang dan anak-anak 14 orang.
“Dari Kampung Longsoran, laki-laki sebanyak 153 orang, perempuan sebanyak 31 dan anak-anak 10 orang,” ujarnya.
Saat ini, tim gabungan juga melakukan penjagaan di dua desa tersebut. Sebab, banyak warga asli yang tidak mau untuk dievakuasi.
“Ada hampir seribuan yang tidak mau pergi ke Mimika. Dan dalam pengawasan petugas,” tukasnya.
Sebelumnya pada Kamis (09/11/2017) lalu, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dilaporkan mengisolasi ribuan warga yang tinggal di sekitar Kimberly hingga Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika.
“Saat ini di Kampung Kimbeli terdapat sekitar 300 warga masyarakat pendatang yang sebelumnya bekerja sebagai pendulang emas dan pedagang dilarang bepergian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Di Kampung Banti yang berdekatan dengan Kampung Kimbely, terdapat sekitar 1.000 orang asli Papua yang juga dilarang bepergian oleh KKB,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.
loading...
loading...