Sindir Ahok, Sandi: Satpol PP di Zaman Saya Lebih Humanis!
Loading...
Sindir Ahok, Sandi: Satpol PP di Zaman Saya Lebih Humanis!
Opini Bangsa - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengklaim jika Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lebih humanis di bawah kepemimpinannya. Sandi membandingkan kinerja Satpol PP di zaman Gubernur DKI terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kini mereka jauh lebih humanis," ujar Sandi di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).
"Saya bilang ada perubahan fungsi Satpol PP. Dulu yang hanya menertibkan tanpa memberikan toleransi dari segi solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi di lapangan. Kalau kita misalnya tertibkan aja tanpa ada solusi mereka mau hidup dari apa," tutur Sandiaga yang mengenakan pakaian olah raga ini.
Sandi mengaku, di era pemerintahnnya, Satpol PP harus benar-benar cermat dalam melakukan upaya penertiban. Pasalnya, dampak dari penertiban tentu akan menghilangkan lapangan kerja para warga yang sebagian besar pedagang itu.
"Kami harus pikirkan nafkahnya seperti apa? Nah kami ada program dan gerakan OKE OCE yang terus menciptakan lapangan kerja lapangan usaha baru. Tapi yang sekarang ini harus mulai bermigrasi berpindah dari sektor informal ke formal. Jadi ini yang harus kami dorong ke depan lokasi binaannya disiapkan lokasi sementaranya juga disiapkan," imbuhnya.
Sandi berharap agar isu-isu soal keburukan Satpol PP jangan ditonjolkan ke publik lantaran bisa mempengaruhi semangat kerja.
"Saya bilang jangan terperangkap framing saya bilang. Karena kalian kerja. Kalian garda terdepan dalam pelayanan publik untuk menghadirkan ketertiban di masyarakat. Jadi jangan sampai terframing dan membuat mereka down," tutupnya.
Sekadar informasi, Ombudsman RI telah merilis temuan maladministrasi oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ketika menertibkan lapak para Pedagang Kaki Lima (PKL). Maladministrasi tersebut yakni uang pelicin yang diberikan para PKL agar dagangannya tak diangkut oleh para oknum Satpol PP.
Rupanya kongkalikong tersebut turut melibatkan jasa preman. Dalam kasus ini, para preman disebut sebagai middle man atau penghubung antara PKL dengan aparat, khususnya dalam hal penyerahan setoran.
Ombudsman juga memperlihatkan video investigasi dugaan 'main' Satpol PP dengan PKL dan preman di kawasan Pasar Tanah Abang.
Investigasi itu dilakukan tim Ombudsman pada 9-10 Agustus. Selain di Pasar Tanah Abang, investigasi juga dilakukan di sejumlah tempat, yakni Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Tebet, dan kawasan sekitar Mal Ambasador. [opinibangsa.info / kmp]
loading...
loading...