Pengamat Politik LIPI Minta Golkar Tak Hanya Urusi Setya Novanto
Loading...
Kasus korupsi yang menimpa Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, membuat kondisi di internal partai beringin itu memanas. Desakan agar segera dilakukan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggulingkan posisi Setnov terus disuarakan.
Namun, menurut pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, seharusnya Golkar tidak hanya fokus pada permasalahan tersebut. Dia meminta kepada partai berlambang pohon beringin itu tidak melupakan Pilkada serentak 2018 dan persiapan jelang Pilpres di 2019 mendatang.
"Jadi yang dipikirkan oleh keluarga besar Golkar itu adalah bagaimana nasib Golkar di tahun 2018. Khususnya pilkada serentak gelombang ketiga dan juga bagaimana kesiapan Golkar untuk menata diri dan mempromosikan calon-calon legislatifnya dan calon Presiden dan wakil Presiden pada 2019," kata Siti dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).
Tidak hanya fokus pada pilkada selanjutnya, Siti juga meminta Golkar untuk mau membuka diri mendengarkan aspirasi masyarakat dalam mengganti jabatan Setnov sebagai Ketua Umum Golkar.
"Jadi kembali ke benchmarking Golkar bahwa partai suara rakyat suara Golkar, ini partai off ideas, menurut saya partai off ideas itu hilang sama sekali kalau dan bahkan golkar ini tidak menyuarakan rakyat ketika golkar menafikan aspirasi rakyat," beber Siti Zuhro.
Siti menambahkan, Golkar juga harus menunjukkan kepada publik tentang keberpihakannya pada penegakan hukum.
"Dan Golkar tentunya harus mampu merespon permasalahan di domestiknya di internalnya itu secara win-win solution tapi tidak boleh bersifat relatif," pungkasnya.
loading...
loading...