Tokoh Wanita Tionghoa: Tak Ada yang Salah Kata ‘Pribumi’ Anies, Kubu Ahoker Selalu Bikin Ribut
Loading...
Tokoh Wanita Tionghoa: Tak Ada yang Salah Kata ‘Pribumi’ Anies, Kubu Ahoker Selalu Bikin Ribut
Kubu pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Ahoker yang selalu bikin ribut dengan melaporkan Anies Baswedan ke polisi karena kata ‘pribumi’ dalam pidato Gubernur DKI Jakarta itu.
“Yang mempermasalahkan dan melaporkan polisi itu pendukung Ahok bernama Jack Boyd Lapian,” kata tokoh wanita Tionghoa, Agnes Marcellina dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (17/10).
Publik mengetahui, Jack Boyd Lapian adalah pendukung Jokowi-Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Ahok-Djarot Pilgub DKI Jakarta 2017.
Kata Agnes, Masyarakat bisa menilai siapa sebenarnya yang selalu ingin gaduh, kelompok mana sebenarnya ingin terus mencari masalah dan tidak bisa move on.
“Mulai dari Djarot yang tidak menghadiri acara pelantikan bahkan memilih untuk berlibur dan katanya tidak diundang padahal ada dalam daftar. Kebohongan macam apa pula ini? Etika macam apa pula? Contoh kepemimpinan macam apa pula?” tanya Agnes.
Agnes mengatakan, kelompok gagal paham dan tidak move on ini akan selalu menyalahkan Anies-Sandi.
“Apapun yang diucapkan, dilakukan oleh Anies Sandi akan terus diserang, “digoreng” dan dicari-cari kesalahan dalam bentuk apapun,” papar Agnes.
Ia meminta teman-teman Tionghoa tidak menimbulkan masalah setelah Ahok gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Kepada kawan-kawan Tionghoa, jangan karena membela Ahok lantas semua pikiran menjadi tidak jernih lagi. Sadarlah bahwa jika kalian tidak ‘move on’, jika kalian ‘gagal paham’ terus menerus maka kalian justru akan terus memperuncing gesekan yang sudah ada perihal berkebangsaan yang berbhinneka tunggal ika,” jelas Agnes.
Agnes meminta kalangan Tionghoa bersatu dalam membangun Jakarta karena sempat terjadi ketegangan karena perilaku seorang Ahok.
“Canangkan dengan nyata gerakan bahwa kita ingin bersatu dan tidak ingin hidup eksklusif di negara ini. Hentikan provokasi-provokasi dan kalau ada kelompok yang sebenarnya ingin menyeret Tionghoa kedalam pusaran politik tidak sehat karena ingin memecah belah bangsa ini,” pungkas Agnes. [snc]
loading...
loading...