SMRC Sebut Jika Pilpres Sekarang Jokowi Tiada Lawan, Begini Sindiran Telak Netizen
Loading...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi pilihan teratas publik, apabila pemilihan presiden dan Wakil Presiden (pilpres) digelar sekarang. Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Jokowi meraih 38,9 persen. Posisi kedua ditempati Ketua Umum (ketum) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto.
Ketika dukungan terhadap Jokowi naik, di saat yang sama dukungan terhadap Prabowo cenderung stagnan sehingga praktis petahana belum mendapatkan lawan yang seimbang saat ini.
“Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, Jokowi mendapat dukungan terbanyak. Selanjutnya Prabowo Subianto. Dalam jawaban spontan, dukungan untuk Jokowi sebesar 38,9 persen, dan Prabowo 12 persen. Nama-nama lain di bawah 2 persen,” kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan.
Hal itu disampaikan Djayadi saat merilis hasil survei bertajuk “Kecenderungan Dukungan Politik 3 Tahun Presiden Jokowi” Survei dilakukan pada 3-10 September 2017. Survei ini merupakan CSR SMRC.
Populasi survei yaitu seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum (pemilu). Artinya, mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara acak 1.220 responden. Responserate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.057 atau 87 persen. Sebanyak 1.057 responden ini yang dianalisis. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar ±3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam bentuk pertanyaan semi terbuka, menurut Djayadi, dukungan kepada Jokowi sebesar 45,6 persen, disusul Prabowo 18,7 persen, lalu Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 3,9 persen. Nama-nama lainnya di bawah 2 persen.
Djayadi mengungkapkan, selama tiga tahun terakhir, bagaimanapun simulasinya, elektabilitas Jokowi cenderung naik. Ditegaskan, belum ada penantang cukup berarti selain Prabowo. Prabowo pun cenderung tidak mengalami kemajuan.
“Setelah tiga tahun Presiden Jokowi memerintah, kecenderungan dukungan politik pada Jokowi untuk kembali menjadi presiden sejauh ini semakin kuat. Belum ada tokoh lain yang kompetitif terhadap Jokowi,” ungkapnya.
Dia menambahkan, Prabowo yang pernah menghadapi Jokowi pada Pilpres 2014 memang masih paling kompetitif.
“Kalau calonnya hanya dua, dan lawannya yang terkuat sementara ini Prabowo, maka Jokowi kembali akan menjadi presiden bila pemilihan dilakukan ketika survei dilakukan,” imbuhnya.
Sumber: BeritaSatu
---------------------------
Berita ini pun mendapat komentar dari netizen.
Ngeramal Ahok dan Rano Karno aja gagal. Gimana dong? https://t.co/ipfqFN9aHp— Don Adam (@adamWH68) 5 Oktober 2017
Ramalan teegantung pesanan sih 😁— M. Khumaini (@mkhumaini) 6 Oktober 2017
klo gk bgtu ntar gk ada yg "CAIR"...☺☺☺— inunk عين الرفيق (@_no3nk_) 6 Oktober 2017
loading...
loading...