Panglima TNI: Yang Ancam Kedaulatan Indonesia, Akan Kami Sikat!
Loading...
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang hadir dalam pengajian rutin PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa Indonesia menjadi sasaran pihak-pihak yang ingin memecah belah kedaulatan bangsa dan keutuhan negara.
“Kita sadar tinggal di negara yang amat kaya sekali akan sumber daya alam, ribut ribut itu bohong, karena pasti ada yang diperebutkan contohnya saja di irak, syiria, afgan. Pasti ada yang diperebutkan, ada minyak di sana,”
ujar Gatot, di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (6/10) malam.
Dia juga menegaskan jika ada praktek adu domba yang mengancam kedaulatan Indonesia, maka TNI akan menyikat habis mereka yang ingin mengadu domba anak bangsa.
“Indonesia memerdekakan dirinya sendiri, tanpa ada campur tangan dari luar, Karenanya pun disini, Indonesia merdeka karena kyainya bersatu, maka TNI pun ikut membantu. Jangan takut tinggal di Republik Indonesia, karena di Indonesia kita satu, tunjukan kepada saya satu pihak saja, siapa yang mengancam kedaulatan Indonesia, akan kami sikat mereka, karena ksatria-ksatria TNI adalah patriot,” tegas panglima TNI.
Di lain hal, Gatot mengemukakan bahwa ketertinggalan Indonesia saat ini dengan negara lain karen salah satunya terlalu banyak peraturan di Indonesia. Bahkan, kata dia, Presiden Jokowi pun bingung akan hal itu.
“Presiden pun bingung dibuatnya, pernah saya komunikasi dengan beliau, beliau bilang aturan aturan perlu dirampingkan ke MK, tapi beliau enggan menyalahi prosedur yang sudah berlaku,” ungkap Gatot.
Di akhir sambutannya ia berpesan bahwa rakyat Indonesia harus bersyukur atas anugerah dari Allah SWT yang telah diberikan kepada bangsa dan negara Indonesia.
“Bersyukur atas anugerah yang diberikan oleh Allah SWT disini karena sumber dayanya sangat luar biasa,” kata Gatot.
Jika nanti ada yang ingin menguasai Indonesia dengan cara mengadu domba, kata Gatot, maka itu menjadi tugas ulama yang pasti dibantu TNI.
“Itu tugasnya para ulama, jika ada yang ingin menguasai Indonesia tapi dengan cara adu domba, dan memeliharanya pun dengan cara dibantu tapi berakhir dengan adu domba. Maka anugerah itu bisa saja berubah jadi petaka. Sudah tugas ulama untuk membentuk muslim menjadi mukmin, yang membuat Pancasila ulama, yang menjaga Pancasila juga ulama,” pungkas dia. (swa)
loading...
loading...