Ketua MPR; Nasionalisme Itu Utamakan Tenaga Kerja Sendiri, Bukan Asing dan Aseng
Loading...
Ketua MPR RI, Zulkifi Hasan mengingatkan anak bangsa untuk tidak lagi membedakan identitas antar sesama anak bangsa. Karena sikap itu akan memecah belah antar sesama.
Hal ini disampaikan Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara di acara Conference on Indonesia Foreign Policy bersama Prabowo Subianti, Dino Pati Jalal dan anak-anak muda bangsa, di Lantai 3 Moll Casablanca, Jakarta, Sabtu (21/10).
Dalam diskusi itu, Zulhas sapaan akrabnya mengingatkan anak muda untuk mengetahui sejarah berdirinya bangsa ini. Para pendiri bangsa sudah mendirikan negara ini dengan pondasi yang kokoh, serta menanamkan rasa nasionalisme yang kuat.
“Kalau masih ada yang mempermasalahkan identitas ras, agama dan suku, maka akan terjadi jalan mundur dalam bernegara. Padahal yang ada di Indoensia adalah jalan maju, kita harus menatap kedepan,” tutur Zulhas.
Dikatakan, nasionalisme itu tumbuh sejalan dengan perkembangan zaman. Itu terlihat saat pemilihan Pilgub DKI jakarta, meski sempat berjalan menegangkan tetapi berakhir dengan kedamaian. “Meski di awal menegangkan, tapi kita semua menerima secara lapang dada, meski ada yang masalahkan kata ‘Pribumi’” ujarnya.
Ketua Umum PAN ini juga menyinggung soal rasa nasionalisme masyarakat Indonesia. Dikatakan, nasionalisme bukanlah satu hal yang ditunjukan dengan kata-kata, tapi lebih pada tindakan nyata.
“Dalam nasionalisme, bila ada tenaga kerja kita belum bekerja di negaranya sendiri, maka utamakanlah tenaga kerja dari dalam negara kita sendiri, jangan utamakan tenaga kerja dari negara lain. Kalau ada orang kurang mampu mati di rumah sakit, maka itu bukan nasionalisme. Karena kita harus mensejahterakan masyarakat kita dahulu,” jelasnya.
Nasionalisme lanjut Zulhas, sudah tercantum dalam dasar negara bangsa ini yakni Pancasila. Menjalankan setiap sila yang tertuang dalam Pancasila, maka rasa nasionalisme kita sudah baik. “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita harus bersatu dan berdaulat,” harapnya. (era)
loading...
loading...