Dahnil: Sebut PKI Tak Berbahaya Berarti Buta Sejarah
Loading...
Pernyataan yang mengatakan bahwa PKI tidak berbahaya beberapa waktu lalu mendapat tanggapan keras dari Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil menilai, statement tersebut diucapkan karena buta sejarah.
Dia megaskan bahwa kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI) dahulu sudah membuktikan bahwa PKI itu kejam dan berbahaya. Lantas ia menjelaskan, soal tragedi pemberontakan PKI pada tahun 1945 yang kemudian adanya pengkhianatan pada tahun 1965.
“Kalau tidak mengatakan berbahaya ya padahal sudah terbukti dalam sejarah ya kan, PKI sudah berontak di tahun 48, sudah berkhianat di 65 terbukti kok,” ungkapnya di Masjid Baitul Makmur, Solobaru, Surakarta, pada Rabu malam (04/10).
Dengan bukti sejarah tersebut, ia menyangkal pernyataan yang mengatakan jika PKI tidak berbahaya. “Jadi menurut saya statmen itu buta sejarah ya,” katanya.
Terlebih, ia mengatakan bahwa pernyataan yang menyebutkan PKI tidak berbahaya maka hal tersebut telah bertentangan dengan pancasila serta bertentangan dengan TAP MPR.
“Kalau menyebut PKI tidak berbahaya maka itu sangat bertentangan dengan pancasila dan bertentangan dengan tap MPR, itu melanggar UU,” ujarnya.
Dengan dalih tersebut, ia mengatakan bahwa statement tersebut adalah tidak tepat untuk dinyatakan. “Maka menurut saya statemen itu ngga tepat,” katanya.
Bahkan, ia menyangkal statemen tersebut dengan mengatakan bahwa PKI adalah radikal sekali. Lebih dari itu, ia menyatakan bahwa PKI adalah teroris yang sesungguhnya. Dengan demikian ia tidak ada toleran dengan PKI.
“PKI itu radikalis sekali, teroris bahkan. tentu bagi kami tidak ada toleran,” ungkapnya.
sumber: kiblat
loading...
loading...